Assalamualaikum, wr wb.
Halo semuanya!!! Apa kabar? Alhamdulillah sekarang saya baru
memposting lagi dari blog saya! Tentang apa kira-kira? Just check this out!
Setelah sebelumnya saya membahas mengenai apa itu desain
permodelan grafis? Maka sekarang saya akan membahas secara lebih mendalam. Seperti:
- Dari Segi Interaksi Manusia Dan Computer
- Sejarah Dan Pengertian Desain Komunikasi Visual
- Perbedaan Desain Komunikasi Visual Dan Seni Murni
- Dan Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual.
Menarik bukan? Yup langsung saja kita mulai!
Di zaman modern seperti sekarang
ini, siapa sih yang tidak mengenal computer? Dari anak sekolah dasar sampai
dengan orang tuanya juga pasti mengetahui apa itu computer. Lalu apa hubunganya
dengan komunikasi visual? Jelas sekali bahwa manusia adalah makhluk social yang
sangat membutuhkan interaksi atau komunikasi dengan makhluk lainnya. Jadi komunikasi
itu sangat penting baik secara lisan ataupun tulisan. Nah dalam hal ini pula, computer
datang guna membantu manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Desain Pemodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer
dalam bahasa Inggris yaitu human–computer interactior atau disingkat HCI adalah
disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang
meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer
agar mudah digunakan oleh manusia.
Pembelajaran tentang Desain Pemodelan
Grafis berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan
elektronik, sedangkan dari segi
interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan
kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang
keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka
untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Dalam pengaplikasianya dapat
dibuat sebuah sistem, sistem yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan manusia
dan dirancang atau dibuat untuk memudahkan manusia.
Mengapa Dibutuhkan Interaksi antara Manusia dan Komputer ?
Interaksi manusia dan komputer bertujuan
untuk mempermudah manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan
berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem
komputer. Para perancang antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem
komputer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya
(user friendly).
Selain ini interkasi manusia dan komputer
juga agar membantu lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. serta dapat
membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya
dalam membuat suatu pekerjaan.
Contoh Interaksi Manusia dan Komputer
Hampir semua pekerjaan manusia pasti
membutuhkan bantuan komputer seperti supermarket yang melakukan penjualan pasti
membutuhkan komputer untuk menyimpan data transaksi ke database, bahkan dalam mengerjakan tugas softskill ini
membutuhkan komputer.
Sejarah dan Pengertian Desain Komunikasi Visual
Sejarah Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah
mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual.
Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram
yang digunakan untuk menceritakan
kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah
hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa
Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke
tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk
tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya
seni panggung dan drama; seperti sendratari
Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat
efektif hingga sekarang. Sebagai suatu profesi, desain komunikasi
visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an.
Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan
sesuatu secara visual, maka ia harus
menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”.
Spesialis-spesialis ini antara lain
adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf),
yang merencanakan dan mengerjakan teks
secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan
sketsa dan lain- ain. Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan
civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan
istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai
pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat.
Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs),
gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi),
ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi
ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain
serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap
pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin
disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk
menguraikannya.
Sebelunya, DKV telah mengalami
berbagai perkembangan dari masa ke masa. Berikut ini sejarah perkembangannya:
a. Victorian
Gaya Victorian ini terkesan
natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang
kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan
biasa terjadi di lingkungan sekitar. Pada pembingkaian menggunakan ornament -
ornament. Pada penggambar wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang
paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais,
dan Grant Hamilton.
b. Arts and Crafts
Arts and Crafts muncul sebagai
bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu tradisional
dan ketinggalan zaman. Selain itu, Victorian juga kurang nilai estetis karena
sifatnya yang natural. Untuk itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William
Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki
nilai craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts
lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.
c. Art Nouveau
Sama seperti Arts and Crafts, Art
Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya yang
dekoratif, namun masih lebih sederhana dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini
dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional.
Desainer Nouveau yang paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan
Jules Cheret.
d. Art Deco
Art Deco muncul sekitar tahun
1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour, kejayaan akan
permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul
bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan
kurva. Cassandre, Paul Collin, dan Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh
desainer Art Deco.
e. Kitsch
Kitsch berasal dari bahasa Jerman
yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk
menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan,
vulgar dan memiliki maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan
dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’.
Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling
berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.
f. Latemodern
Periode Late Modern didominasi
oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari
European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan
printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya
ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai
teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah
satu tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.
g. Swiss
Swiss memliki pengaruh besar
tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade. Para
desainer Swiss sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta
desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Para
desainernya antara lain Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.
h. Psychedelia
Psychedelia muncul beriringan
dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 1960an. Nama psychedelia
berkaitan erat dengan obat psychedelic yang popular di kalangan kaum muda pada
saat itu. Pada pewarnaan pada Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan
warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter
Max merupakan beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.
Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah desain yang
mengkomunikasikan informasi dan pesan
yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha
untuk mempengaruhi sekelompok pengamat.
Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada
pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain
komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti
oleh target group tersebut.
Dalam perkembangannya selama beberapa abad,
desain komunikasi visual mempunyai tiga
fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan
instruksi, dan yang terakhir sebagai
sarana presentasi dan promosi.
a. Desain Komunikasi Visual
sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain
komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang
itu, atau dari mana asalnya. Demikian
juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah
dikenali, baik oleh produsennya maupun
konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan
menyebutkan merek X ukuran Y liter
daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan
membeli minyak goreng merek X karena
logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.
b. Desain Komunikasi Visual
sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi,
desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan
hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah,
posisi dan skala; contohnya peta,
diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila
dikomunikasikan kepada orang yang tepat,
pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan
konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas,
simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat
informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan
dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah
sekali lagi salah satu alasan mengapa
desain komunikasi visual harus bersifat universal.
c. Desain Komunikasi Visual
sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual
sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian
(atensi) dari mata (secara visual) dan membuat
pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan
kata-kata yang diperlukan sangat
sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan
ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik,
karena tujuan akhirnya adalah menjual
suatu produk atau jasa.
Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual bukan seni murni.
Seorang seniman pada bidang seni murni terkadang mempunyai penonton atau
pengamat hanya satu (seniman itu sendiri), dimana karya seni tersebut merupakan
ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang pada akhirnya
bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut. Sedangkan seorang desainer
komunikasi visual menghadapi lebih dari satu pengamat yang kadangkala bisa
mencapai jutaan orang, dimana desainer itu harus dapat memahami dan
menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu
karya desain yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan orang atau sekelompok
orang itu.
Seringkali desain komunikasi visual tampak
seperti seni murni, dan sebaliknya seni murni dapat tampak seperti desain
komunikasi visual. Bahan dan teknik yang digunakan juga hampir sama, tetapi
maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda. Seniman dan desainer, keduanya
berusaha memecahkan problem visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk
memuaskan diri; sedangkan desainer harus menggerakkan sekelompok orang untuk
menghadiri suatu acara, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau
membeli suatu produk.
Desain komunikasi visual memegang peranan
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi,
kita akan menjumpai informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual.
Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran,
hotel dan lain sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya
yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan dan
golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari seni
murni, di mana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat
dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat
emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan
dibaca oleh orang lain.
Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual
Untuk dapat berkomunikasi secara visual,
seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut.
Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain
adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa
digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf
sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan
sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan
(visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita
dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian,
tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu
pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek
kehidupan sehari-hari.
Simbol telah ada sejak adanya manusia,
lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda
pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada
jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian
yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting
dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol yang mengkomunikasikan
pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan,
hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang
komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau
menggunakan bahasa yang sama.
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni
yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera
atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain,
ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.
Pada akhir tahun 1970-an,
ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orang yang
akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat
kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek
yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan
informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.
Ada dua bidang utama di mana seorang
desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan
periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam
kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam
penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita
dengan baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam
majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan
tersebut.
Fotografi sangat efektif untuk mengesankan
keberadaan suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan
walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang
sesungguhnya. Selain itu sebuah foto juga harus dapat memberikan kejutan dan
keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal mencoba resep masakan yang
baru atau tren berpakaian terbaru. Selain elemen-elemen ini, seorang desainer
perlu mengerti tentang konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan
visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan rapi dan
tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi (people skills)
untuk menghadapi klien, supplier, sub kontraktor, percetakan dan lain-lain.
Nah bagaimana penjelasan mengenai desain pemodelan grafiknya? Lebih mendalamkan? Jadi, untuk kalian yang sudah berkecimpung atau yang ingin, semoga saja menambah pengetahuan baru lagi dari postingan ini :D
Sekian dulu penjelasannya, sampai bertemu di postingan selanjutnya ya!
Terima Kasih Sudah Membaca :)
Wassalamualaikum, wr wb.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Visual
- http://idesainesia.com/perkembangan-desain-grafis
- https://designideasdkv1.wordpress.com/apa-itu-desain-komunikasi-visual (Diakses 11 November 2015)
- https://belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/elemen-elemen-desain-komunikasi-visual/ (Diakses 11 November 2015)
- Google Image
Halo Diwa. Kalau melihat judul-judul (+ gambar) post di portal berita, buku, acara TV dll (yang kesannya mengutamakan heboh menghalalkan segala cara agar di-klik/baca/beli/lihat dll), jangan-jangan sekarang ini yang sedang jadi raja adalah 'Kitsch' ya/
ReplyDelete