Thursday, October 06, 2016

Electronic Commerce & Bussiness

Assalamualaikum, wr wb. Hai semua! Apa kabar? Alhamdulillah sekarang saya baru ada waktu untuk memposting kembali. kali ini postingan saya mengenai e-commerce dan e-bussiness. cekidottt!!

Electronic Commerce

SEJARAH SINGKAT E-COMMERCE

Pada zaman yang serba modern ini, perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Salah satunya adalah Internet yang memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi.

Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa ‘Digital Marketing’ Pada awal penerapan electroniccommerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer (EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange).


Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi.

Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center E-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan.

DEFINISI E-COMMERCE

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission, oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “E-Commerce is a part of e-business”.



Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digaris bawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.

Pengetian E-Commerce menurut para ahli :

E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. (Laudon & Laudon .1998)
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di  Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang, 2002).


Definisi dari E-Commerce ditinjau dalam 4 perspektif berikut:


Dari perspektif komunikasi
E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
Dari perspektif proses bisnis
E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
Dari perspektif layanan
E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan  (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
Dari perspektif online
E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya. (Kalakota dan Whinston .1997)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-COMMERCE

Kelebihan E-Commerce

Ada tiga aspek kelebihannya, yaitu:
1. Kelebihan bagi organisasi
a.       Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International.
b.      Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan.
c.       Meningkatkan brand perusahaan.
d.      Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik.
e.       Mempercepat dan efisiensi proses bisnis.

2. Kelebihan bagi pelanggan
a.       Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman.
b.      Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu dengan lainnya.
c.       Dapat melakukan review komentar terkait produk.
d.      Dapat memberikan informasi lebih cepat.
e.       Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam.

3. Kelebihan bagi masyarakat
a.       Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli.
b.      Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga seharusnya dapat lebih terjangkau.
c.       Dapat membantu pemerintah dalam pemberian pelayanan publik.

Kekurangan E-Commerce

Sementara kekurangannya dalam dua aspek, yakni:
1. Kekurangan dari segi teknis
a.  Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada.
b.      Perubahan/perkembangan industri perangkat lunak sangatlah cepat.
c.       Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI.
d.      Kesulitan dalam integrasi sistem.
e.       Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem.

2. Kekurangan dari segi non-teknis
a.       Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce.
b.      Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang terhadap situs E-Commerce.
c.       Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi dalam setiap transaksi secara online.
d.      Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli.
e.       Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat cepat.

f.       Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu.

Electronic Bussiness

Definisi E-Business


E-business (Inggris: "Electronic Business", atau "E-business") dapat diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.


E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional, hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.

Jenis E-Business berdasarkan pelaku dan kategori aktivitas

Berikut merupakan jenis-jenis dari E-Business, yaitu:
1. Business-to-Business (B2B). Semua partisipan di dalam B2B e-commerceadalah pebisnis atau organisasi lain. Sebagai contoh beberapa aplikasiMark&Spencer’s terdiri B2B dengan supplier. Saat ini, 85% dari volume EC adalah B2B (Cunningham 2001).


2. Business-to-consumer (B2C). Meliputi transaksi eceran (Retail transaction) dari suatu produk dan jasa dari pebisnis ke pembeli individu. Tipe pembeli seperti di Mark&Spencer online atau pada Amazon.com adalah customer atau consumer. EC tipe ini disebut juga e-tailing.


3. Business-to-business-to-Consumer (B2B2C). Tipe bisnis ini menyediakan produk dan jasa untuk klien bisnis. Klien bisnis memelihara pelanggannya, yang dapat sebagai karyawannya, untuk mana produk dan jasanya disediakan tanpa menambahkan nilai tambah lainnya. Satu contoh adalah satu perusahaan yang membayar AOL (American Online) untuk menyediakan karyawannya akses internet.


4. Consumer-to-business (C2B). meliputi individu yang menggunakan internet untuk menjual produk dan jasa kepada organisasi, seperti layaknya seorang individu mencari penjual untuk untuk menawarkan produk atau jasanya seperti yang mereka inginkan. Priceline.com dikenal sebagai C2B organizer untuk beberapa transaksi.


5. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, konsumen yang satu akan menjual langsung kepada konsumen yang lain. Sebagai contoh seorang individu menjual mobil, rumah (property), dan seterusnya dalam klasifikasi online. Penawaran jasa individu melalui internet dan menjual pengetahuan dan keahlian secara online adalah contoh dari C2C. Sebagai tambahan, banyak situs pelelangan mengijinkan kepada perorangan/individu untuk menempatkan item-item mereka untuk di lelang.


6. Mobile commerce (m-commerce). Transaksi EC yang dilakukan secara penuh atau sebagian di dalam lingkunagn nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa orang yang diperlengkapi dengan cell phones, orang dapat melakukan order buku dari amazon.com atau hal-hal yang berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi m-commerce terdiri dari perangkat bergerak berbasis internet (Internet-enabled mobile devices).


7. Intrabsuiness EC. Mencakup semua aktivitas internal organisasi yang meliputi pertukaran barang, jasa, atau informasi diantara beberapa unit dan individu di bisnis tersebut.


8. Business-to-employees (B2E). Adalah bagian dari Intrabisnis, dimana suatu organisasi mengirimkan jasa, informasi, atau produk kepada karyawan individu, seperti yang dilakukan oleh Maybelline.


9. Collaborative commerce. Ketika individu atau kelompok melakukankolaborasi, mereka akan tumbuh kedalam collaborative commerce. Sebagai contoh, rekan bisnis di dalam suatu lokasi yang berbeda dapat mendesign produk mereka secara bersamaan, menggunanakan screen sharing, atau mereka secara bersama-sama memperkirakan jumlah permintaan dari suatu produk, seperti yang dilakukan oleh Mark&Spencer dan suppliernya.


10. Nonbusiness EC. Pertumbuhan jumlah dari institus non-profit seperti institusi akademik, organisasi non-profit, organisasi kerohanian, organisasi social, dan agen-agen pemerintah yang menggunakan EC telah menurunkan pengeluaran mereka atau untuk meningkatkan proses operasi dan layanan kepada pelanggan.


11. E-Learning. Training atau edukasi yang disajikan secara online. E-Learning digunakan secara mendalam di dalam suatu perusahaan untuk pelatihan karyawannya (disebut e-training). E-Learning juga disebut sebagai universitas maya.


12. Exchange-to-exchange (E2E). Merupakan Pasar Publik Electronik (Public Electronic Market) diantara pembeli dan penjual.


13. E-Government. Di dalam e-Government EC, entitas di dalam pemerintahan membeli atau menyediakan barang-barang, jasa, atau informasi kepada pelaku bisnis (G2B) atau kepada warganya (G2C)


Manfaat E-Business


Manfaat yang didapat atau manfaat dari e business itu sebagai berikut :
a. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.

b. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).

c. Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya.

d. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.

e. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.

f. Menekan biaya telekomunikasi.

g.  Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.

h.  Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah roduk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktorfaktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan.

i.   Pembeli atau customer dapat dengan mudah melihat barang yang di produksi perusahaan tersebut melalui internet, sehingga tidak repot harus ke tempat hanya untuk melihat barang.

Perbedaan E-Commerce dan E-Business



Secara teknis, e-commerce hanya merupakan bagian dari e-business karena, menurut definisi, e-business adalah semua transaksi bisnis online, termasuk penjualan secara langsung kepada konsumen (e-commerce), transaksi dengan produsen dan pemasok, dan interaksi dengan mitra bisnis. Pertukaran informasi via database terpusat juga dilakukan dalam e-commerce. Fungsi-fungsi bisnis hanya terbatas pada sumber daya teknologi.

E-commerce pada prinsipnya melibatkan pertukaran uang dalam transaksi. E-business, karena lebih luas, tidak terbatas pada transaksi yang bersifat keuangan (monetary). Semua aspek dalam bisnis, seperti pemasaran, perancangan produk, manajemen pemasokan, dsb., tercakup


E-business lebih mengenai pembuatan produk besar, ide kreatif dan pemberian layanan yang bermutu, perencanaan pemasaran produk dan pelaksanaannya. Jadi, tentu saja, e-commerce merupakan bagian takterpisahkan dari proses e-business, namun dalam kerangka terbatas, e-commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli.

Sumber & Referensi:
e-book

Non e-book

0 comments:

Post a Comment