Thursday, November 12, 2015

Desain Permodelan Grafis 2

Assalamualaikum, wr wb.

Halo semuanya!!! Apa kabar? Alhamdulillah sekarang saya baru memposting lagi dari blog saya! Tentang apa kira-kira? Just check this out!

Setelah sebelumnya saya membahas mengenai apa itu desain permodelan grafis? Maka sekarang saya akan membahas secara lebih mendalam. Seperti:
  • Dari Segi Interaksi Manusia Dan Computer
  • Sejarah Dan Pengertian Desain Komunikasi Visual
  • Perbedaan Desain Komunikasi Visual Dan Seni Murni
  • Dan Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual.

Menarik bukan? Yup langsung saja kita mulai!




Di zaman modern seperti sekarang ini, siapa sih yang tidak mengenal computer? Dari anak sekolah dasar sampai dengan orang tuanya juga pasti mengetahui apa itu computer. Lalu apa hubunganya dengan komunikasi visual? Jelas sekali bahwa manusia adalah makhluk social yang sangat membutuhkan interaksi atau komunikasi dengan makhluk lainnya. Jadi komunikasi itu sangat penting baik secara lisan ataupun tulisan. Nah dalam hal ini pula, computer datang guna membantu manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

Desain Pemodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia dan Komputer


Interaksi manusia dan komputer dalam bahasa Inggris yaitu human–computer interactior atau disingkat HCI adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia.

Pembelajaran tentang Desain Pemodelan Grafis berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik, sedangkan dari  segi interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Dalam pengaplikasianya dapat dibuat sebuah sistem, sistem yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang atau dibuat untuk memudahkan manusia.

Mengapa Dibutuhkan Interaksi antara Manusia dan Komputer ?



Interaksi manusia dan komputer bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer. Para perancang antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly).

Selain ini interkasi manusia dan komputer juga agar membantu lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. serta dapat membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya dalam membuat suatu pekerjaan.

Contoh Interaksi Manusia dan Komputer


  Hampir semua pekerjaan manusia pasti membutuhkan bantuan komputer seperti supermarket yang melakukan penjualan pasti membutuhkan komputer untuk menyimpan data transaksi ke database,  bahkan dalam mengerjakan tugas softskill ini membutuhkan komputer.

Sejarah dan Pengertian Desain Komunikasi Visual

Sejarah Komunikasi Visual


Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual.  Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk  menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics  yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian  manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan  perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk  yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari  Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga  sekarang.  Sebagai suatu profesi, desain komunikasi visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an.  Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual,  maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis  ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang  merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan;  illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain- ain. Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
  
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.


Sebelunya, DKV telah mengalami berbagai perkembangan dari masa ke masa. Berikut ini sejarah perkembangannya:

a. Victorian
Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar. Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant Hamilton.

b. Arts and Crafts
Arts and Crafts muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu, Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.

c. Art Nouveau
Sama seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.

d. Art Deco
Art Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.

e. Kitsch
Kitsch berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.

f. Latemodern
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.

g. Swiss
Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.

h. Psychedelia
Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.

Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual


Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan  yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi  sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran)  tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain  komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group  tersebut.

Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai  tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan  yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.

a. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana  identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana  asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat  mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun  konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X  ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli  minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.

b. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan  hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya  peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan  kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti,  dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari  seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum,  toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan  dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu  alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.

c. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk  menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat  pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang  diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena  tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa. 

Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni


Desain Komunikasi Visual bukan seni murni. Seorang seniman pada bidang seni murni terkadang mempunyai penonton atau pengamat hanya satu (seniman itu sendiri), dimana karya seni tersebut merupakan ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut. Sedangkan seorang desainer komunikasi visual menghadapi lebih dari satu pengamat yang kadangkala bisa mencapai jutaan orang, dimana desainer itu harus dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu karya desain yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan orang atau sekelompok orang itu.

Seringkali desain komunikasi visual tampak seperti seni murni, dan sebaliknya seni murni dapat tampak seperti desain komunikasi visual. Bahan dan teknik yang digunakan juga hampir sama, tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda. Seniman dan desainer, keduanya berusaha memecahkan problem visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk memuaskan diri; sedangkan desainer harus menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.

Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan lain sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari seni murni, di mana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.

Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual


Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.

a. Desain dan Tipografi

Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.

b. Desain dan Simbolisme

Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.

Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa yang sama.

c. Desain dan Ilustrasi

Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.

d. Desain dan Fotografi

Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.

Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Selain itu sebuah foto juga harus dapat memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal mencoba resep masakan yang baru atau tren berpakaian terbaru. Selain elemen-elemen ini, seorang desainer perlu mengerti tentang konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan rapi dan tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi (people skills) untuk menghadapi klien, supplier, sub kontraktor, percetakan dan lain-lain.

Nah bagaimana penjelasan mengenai desain pemodelan grafiknya? Lebih mendalamkan? Jadi, untuk kalian yang sudah berkecimpung atau yang ingin, semoga saja menambah pengetahuan baru lagi dari postingan ini :D

Sekian dulu penjelasannya, sampai bertemu di postingan selanjutnya ya!
Terima Kasih Sudah Membaca :) 

Wassalamualaikum, wr wb.


Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Visual
  • http://idesainesia.com/perkembangan-desain-grafis
  • https://designideasdkv1.wordpress.com/apa-itu-desain-komunikasi-visual (Diakses 11 November 2015)
  • https://belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/elemen-elemen-desain-komunikasi-visual/ (Diakses 11 November 2015)
  • Google Image




1 comment:

  1. Halo Diwa. Kalau melihat judul-judul (+ gambar) post di portal berita, buku, acara TV dll (yang kesannya mengutamakan heboh menghalalkan segala cara agar di-klik/baca/beli/lihat dll), jangan-jangan sekarang ini yang sedang jadi raja adalah 'Kitsch' ya/

    ReplyDelete