Thursday, November 07, 2013

PERTUMBUHAN PENDUDUK



Jika kita berbicara tentang pertumbuhan penduduk, khususnya adalah Negara kita sendiri yaitu Indonesia, maka yang ada di benak kita adalah padat, sumpek, dan tidak merata. Iyak. Memang pertumbuhan penduduk di Negara ini sangatlah tinggi. Hampir 1juta bayi lahir setiap bulannya. Entah apa penyebabnya, yang jelas barulah sekarang-sekarang ini di galakan proram KB (Keluarga Berencana). Yaitu untuk setiap keluarga di sarankan untuk mempunyai 2 anak saja. Tentu program ini di lakukan demi menahan laju pertumbuhan yang sangat tinggi ini. Perlu juga anda ketahui bahwa pertumbuhan penduduk juga sangat mempengaruhi pembangunan suatu Negara.
Tentu saja ada sisi positif dan sisi negatif dari hal ini. Mari kita bahas satu per satu.

SISI POSITIF
Sisi positif dari tingginya pertumbuhan penduduk adalah sumber daya manusianya. Jika pertumbuhan penduduk tinggi, maka sumber daya manusia akan meningkat juga. Menurut saya, jika sumber daya manusia di Indonesia ini dibenahi, maka tidak menutup kemungkinan Negara kita akan menjadi Negara maju. Secara kalian tau sendiri kita berada di peringkat kedua setelah China tentang kepadatan penduduk (Seingat saya). Jadi bisa di bayangkan jika seluruh manusia di Negara ini mempunyai kemampuan yang mempuni atau dengan kata lain Negara ini mempunyai sumber daya manusia yang baik, maka tidak perlu lagi kita bergantung pada Negara lain. Meng-impor barang dari Negara lain pasti bisa di kurangi atau bahkan tidak sama sekali. Ini bisa terjadi karena Indonesia mempunya sumber daya alam yang sangat berlimpah. Sayangnya tidak sebanding dengan kualitas sumber daya manusianya. Sehingga kita masih bergantung kepada orang-orang asing yang bekerja di Negara kita sendiri. Seakan-akan kita ini menumpang di Negara kita sendiri. Sungguh miris bukan?
Mudahnya mendapatkan tenaga kerja dengan harga murah juga bisa menjadi salah satu dampak positif dari pertumbuhan penduduk. Tetapi ya balik lagi ke kualitas tenaga kerjanya itu sendiri atau sumber daya manusianya.

SISI NEGATIF
Untuk sisi negatifnya mungkin sudah banyak yang tahu. Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi dapat menyebabkan kepadatan penduduk, kesenjangan social, adanya istilah si kaya dan si miskin, pengangguran di mana-mana, tidak meratanya pertumbuhan penduduk dan lain lain. Tentu masalah-masalah tersebut akan menghambat pembangunan Negara. Jika pembangunan Negara terus terhambat, maka Negara akan terus tertinggal. Inilah sebenarnya masalah utama Negara kita ini. Bisa dikatakan masalah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi akan terus berakar. Tidak akan ada habisnya. Kita ambil contoh coba saja kita lihat masih banyak masyarakat yang tinggal di bantaran kali ataupun di kolong jembatan. Ini hanya menunjukan atau membuktikan sebagian kecil tentang masalah-masalah yang tadi kita sebutkan.

Pasti yang ada di benak kalian, bisakah masalah-masalah tersebut terpecahkan? Siapa yang harus bertanggung jawab atas masalah ini?

Menurut saya pribadi, pasti kita bisa memecahkan masalah ini. Dimana ada niat, disitu ada jalan. Ya mungkin tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Pasti ada tahap-tahapnya dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas masalah ini, menurut saya kita tidak seharusnya menuntut pemerintah atas permasalahan ini. Kedua pihak harus bersatu dan bekerja sama untuk mengatasinya.

Lalu bagaimana cara mengatasi pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi ini?
• Makin galakan program KB !
• Hilangkan mindset tentang “banyak anak, banyak rejeki” !
Justru semakin banyak anak, maka akan semakin banyak tanggungan yang akan di tanggung. Kelak ketika didalam diri masyarakat tertanam mindset bahwa banyak anak tidak akan selalu banyak rejeki maka dapat meminimalisir tingkat kelahiran yang sangat tinggi tadi.
• Hindari pernikahan dini !
Ini adalah salah satu yang sedang di galakkan sekarang ini. Tentu ini semua adalah usaha demi menekan angka kelahiran yang sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Jadi, pertumbuhan penduduk merupakan tanggung jawab kita bersama. Diperlukan adanya kerjasama Antara semua pihak agar pertumbuhan penduduk ini tidak semakin menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti sekarang ini.

Sekian dan terima kasih telah membaca :)

Thursday, October 03, 2013

KEBUDAYAAN YANG TERLUPAKAN : MENCIUM TANGAN ORANG TUA


Di jaman moderen seperti ini, kalo ngomongin tentang kebudayaan pasti agak gi mana gitu. Ini di karenakan pesatnya pertumbuhan teknologi informasi di negara ini atau bahkan dunia ini. Kita lihat saja misalnya anak kecil sekarang banyak yang mainannya sudah gadged. Dulu waktu umur saya segitu punya alat komunikasi pribadi aja boro-boro apa lagi tablet seperti itu. Ambil saja contohnya permainan kelereng. Dulu saya sangat suka bermain permainan ini. Sampe punya setoples full isinya kelereng semua. Tapi lihat sekarang. Menurut sepenglihatan saya di lingkungan saya, Jarang atau bahkan tidak ada permainan ini lg. Semua anak sudah bermain hp, tab maupund pad. Emang sih jaman dulu gadget-gadget seperti itu belum ada, gak tau deh kalo udah ada saya bakalan maen gadget atau main kelereng hehe.

Kali ini saya akan membahas tentang kebudayaan yang mulai terlupakan. Lebih khususnya adalah “mencium tangan orang tua”. Tentu anda pernah diajari kan untuk mencium tangan orang yang lebih tua. Memang sih terlihat sepele, tapi ini adalah penting loh kalau menurut saya. Tradisi mencium tangan ini sudah turun menurun dari nenek moyang kita. Inilah yang membuat negara kita dikenal sebagai negara dengan penduduk yang ramah.

Jaman sekarang kebudayaan ini sepertinya mulai di lupakan. Entah karna gengsi, malu, atau tidak sempat sekalipun. Misalnya kita kesiangan bangun, lalu dengar buru-buru berangkat ke kantor atau sekolah atau kampus hanya dengan berpamitan dengan orang tua tanpa mencium tangannya. Bisa di bayangkan parahnya ini. Kalau menurut islam, ridho Allah adalah ridho orang tua. Apakah kita akan berkah jika orang tua atau bahkan Allah tidak meridhoi apa yang kita kerjakan di dunia ini.

Mencium tangan orang tua atau yang biasa di sebut dengan salim ini juga mulai di tinggalkan pada saat kita pulang ke rumah. Banyak anak muda yang melakukanya. Menurut mereka, mencium tangan orang tua bukan lah jamannya lagi. Hal tersebut tentu jauh dari nilai kesopanan atau adat kesopanan yang dulu ada di negara ini yang berarrti seakan-akan kita mulai menganut kebiasaan negara-negara timur.

Budaya mencium tangan orang tua selain menunjukan kesopanan terhadap orang tua yakni adalah sebagai media saling penghormatan. Misalanya saja seorang anak sekolah dasar yang mencium tangan gurunya sebagai bagian dari penghormatan. Secara keseluruhan, tampaknya rasa saling menghormati ini makin mengkhawatirkan atau memprihatinkan di kalangan sebagian pelajar indonesia. Mereka sekarang justur lebih akrab dengan tawuran, kriminalitas dan pelecehan seksual. Tentu ini adalah efek atau akibat yangs secara tidak langsung mulai memudarnya budaya mencium tangan orang tua yang sudah mulai terlupakan di jaman moderen ini. Bisa saja kita sebut sebagai dampak westernisasi sehingga pemuda-pemuda kita sudah mulai meninggalkan budaya kesopanan ini.

Tentu yang ada di benak saudara adalah mengapa ini semua bisa terjadi? Apa penyebab budaya ini mulai terlupakan? Apa yang harus kita lakukan demi menjaga kebudayaan ini?

Penyebab semua ini bisa terjadi adalah seperti yang saya sudah katakan tadi. Ini semua ialah dampak westernisasi dan dampak globalisasi yang menyebabkan perkembangan teknologi yang begitu pesat. memang kemajuan teknologi yang begitu pesat ini tidak bisa kita tolak. Tapi alangkah baiknya kita menerimanya tanpa harus melupakan adat istiadat atau kebudayaan yang kita miliki sejak dulu ini.

Untuk menjaga kebudayaan ini agar tidak semakin di makan jaman adalah kita sendiri yang harus melakukannya setiap kita pergi dari rumah maupun keluar dari rumah. Membiasakan anak-anak sejak dini adalah solusi yang cukup efektif menurut saya. Tentu lebih di tekankan lagi ketika mereka beranjak dewasa di mana sudah mulai mengenal dunia. Maksudnya adalah tidak hanya di TK atau SD saja, tetapi di jenjang yg lebih tinggi juga harus dibiasakan. Jangan hanya pada saat hari besar sayang melakukan kebudayaan ini. Misalnya saja pada saat hari saya idul fitri di mana semua orang bersalaman, mencium tangan orang tua, hingga bersungkeman kepada orang tua. Tentu ini semua harus di lakukan agar kebudayaan ini tidak semakin di makan jaman.

Jadi, sudahkah anda mencium tangan orang tua anda hari ini? :)


Sunday, September 15, 2013